Dengan
segala rasa nyaman yang aku dapatkan sekarang,
aku hanya ingin berterima kasih
padamu.
Terima kasih sudah melukis pelangi terindah dalam hidupku walau
akhirnya aku tak pernah menikmati indahnya.
Terima kasih atas
segala bahagia yang pernah kau berikan padaku.
Terima kasih atas setiap jengkal
hari yang sudah pernah aku lewati bersamamu.
Terima kasih atas tawa yang selalu
kau hadirkan di setiap kebersamaan kita.
Terima kasih atas pelukan hangat yang
selalu kau berikan setiap aku merasa gundah.
Terima kasih atas perhatianmu yang
selalu tercurah untukku.
Terima kasih sudah mengajarkanku tertawa saat menangis.
Terima kasih
sudah membuatku merasa dihargai sebagai wanita.
Terima kasih telah
memperlakukanku seperti seorang putri raja.
Terima kasih sudah menjagaku dengan
penuh rasa sabar.
Terima kasih sudah selalu ada setiap aku membutuhkanmu.
Terima kasih sudah pernah menawarkan masa depan padaku.
Terima kasih sudah memilihkan jalan ini untuk aku jalani.
Terima kasih sudah memberikan pengalaman
berharga yang bisa aku ceritakan pada anak laki-laki ku nanti tentang bagaimana
harusnya seorang laki-laki bersikap.
Tuhanku, lebih menghargai aku, lebih bertanggungjawab,
lebih menjaga komitmen, lebih konsisten, lebih setia, lebih menjaga kehormatan,
lebih bisa menerimaku dengan bawelku, lebih bisa diajak berpikir ke depan dan
tidak pernah berpikir tentang sebuah tuntutan, menuntut dan dituntut.
Karena sebab akibat selalu ada. Karena hukum tanam tuai
juga masih belum punah.
Dan karena Tuhan selalu melihat apa yang kita perbuat.