Ketika jantung selalu berdetak setiap bertemu.
Ketika detik selalu di milikinya.
Ketika sujud ku selalu berharap untuk bertemu.
Ketika air mata mulai menetes karena dia.
Entah sudah sampai di menit ke berapa.
Wajahnya masih terus berotasi dalam pikiran.
Rasa Ini sungguh tak kenal waktu, tak kenal situasi.
Tatapan pertama itu telah membuka hati yang lama tertutup.

Ucapan dalam Itu mengubah rasa.
Dan aku sudah paham rasa ini.
Mungkin terlalu cepat untuk di katakan cinta.
Juga terlalu berlebihan untuk sebut jatuh cinta.
Hanya dalam hitungan hari.
Pantas kah disebut cinta?
Tapi saat cinta datang, dia tidak kenal waktu.
Bahkan tanpa sadar.
Ya.. aku simpulkan ini cinta.
Jadi biarkan aku mulai merangkai rasa ini dari awal dengan segala sesuatu yang baru bersamamu.
It's you... (Puji Purnama)
Ketika sujud ku selalu berharap untuk bertemu.
Ketika air mata mulai menetes karena dia.
Entah sudah sampai di menit ke berapa.
Wajahnya masih terus berotasi dalam pikiran.
Rasa Ini sungguh tak kenal waktu, tak kenal situasi.
Tatapan pertama itu telah membuka hati yang lama tertutup.

Ucapan dalam Itu mengubah rasa.
Dan aku sudah paham rasa ini.
Mungkin terlalu cepat untuk di katakan cinta.
Juga terlalu berlebihan untuk sebut jatuh cinta.
Hanya dalam hitungan hari.
Pantas kah disebut cinta?
Tapi saat cinta datang, dia tidak kenal waktu.
Bahkan tanpa sadar.
Ya.. aku simpulkan ini cinta.
Jadi biarkan aku mulai merangkai rasa ini dari awal dengan segala sesuatu yang baru bersamamu.
It's you... (Puji Purnama)